0

Tentang TEKA TEKI SILANG dan Icha

Di mulai saat membaca Kompas tiap hari minggu, selalu membaca komik2 yang lucu2, ada Beny & Mice, Timun dll, tidak pernah terbesit suatu keinginan untuk mengisi TTS di kompas, tapi kala itu saat sedang rekob, ada rasanya ingin mengisi kolom2 tersebut, maka setelah rekob gw isilah. Awalnya lancar2 aja, tapi NAJIS BERAT!! TTS KOMPAS SUSAH PISAN!!!, alhasil gw mengganggu nyokap gw yang lagi tidur untuk bertanya jwb-an TTS sampai akhirnya gw diusir ma nyokap karena mengganggu. Masih penasarn, dikerjain terus, otak2 diputar mencari jawaban... Ponsel pun berdering, Laki gw nelepon, aca ucu aca ucu, percakapan yg hanya 15 menit, berakhir karena gw gak tahan pgn ngelanjutin main TTS, tidak berapa lama kemudian gw nyerah dan bertekad untuk membeli TTS di kios koran yg seharga Rp. 2000,-.

Yang menarik buat gw saat membeli buku kecil TTS tersebut, kenapa sampulnya harus gambar2 perempuan cantik nan seksi begitu menggoda (kayak sampul ini, Kyle Minogue yg cuma pake tank top dan make up menor), dulu gw gak kepikiran tapi sekarang kepikiran juga. Bahkan gw sebagai cw juga maunya sampul perempuan yang cantik dengan pose menantang (ups, hehehe) bahkan dibelakang sampul juga gak kalah hebohnya, dengan menampilkan foto2 dari seleb terkenal dunia.. Belum terpikirkan kala itu apa maksudnya, sampai akhirnya gw ketagihan ngisi TTS ampe abis walau sempat skor gw di duluin ama nyokap yg udah isi duluan penuh.

Ketagihan ngisi TTS itupun gw bawa sampai ke kostan, dimana gw yg mengisi waktu luang di kostan dgn TTS dan menanyakan ke siapa aja yang ada di kostan, sampai akhirnya Viny nyeletuk "Kayak tukang becak aja loe ngisi TTS"... Yahh... dari situ gw tau, kenapa TTS gambarnya perempuan2 cantik nan seksi, karena yah memang yang banyak ngisi TTS di waktu luang adalah mereka2, seperti tukang becak, tukang ojeg, tukang jaga warung, abang2 di pasar. Jadi pangsa pasar mereka adalah kaum2 papa tersebut, dengan menyuguhkan gambar2 yang menarik. Kalau kita liat kaum2 metropolitan saat ini yang sedang UP banget ada Lap Top dan WIFI-an (yah mungkin mereka main TTS On Line kali), tapi gw yakin mereka juga akan rela meninggalkan sebentar lap top mereka klo ada seseorang yg sedang asik main TTS, mereka juga pgn nimbrung. contonhya pas tuh TTS gw bawa kekampus juga menjadi wabah tersendiri, karena pada akhirnya banyak yg rebutan ma TTS gw karena bosen nungguin dosen atau bingung mau ngapain di kampus, yg asik main PSP juga jadi ikutan jawab, dan klo jawabannya bener pada seneng deh.

Klo dipikir - pikir yah TTS sebagai kuis asah otak juga sebenarnya mengasah wawasan kita dari pertanyaan2 yg ada, terutama literatur bahasa. Gw merasa kalah dengan tukang becak karena gw suka banyak yg lupa dengan literatur2 bahasa tersebut (Harus banyak baca lagi nih). Entah mengapa TTS membuat gw lupa akan permainan2 di PC gw, membuat gw lupa dengan kekesalan gw (tapi gak lupa laki gw), bahkan tugas gw!! (wah bahaya tuh) dan yah TTS adalah jurus ampuh buat mengisi waktu luang dengan juga menambah wawasan akan literatur bahasa, terutama Bahasa Indonesia bahkan bahasa saduran, sekarang gw jadi tau kata lain dari Dikte adalah Imla yg gak lain adalah kata saduran dari bahasa Arab. Yang sampe sekarang gw bingung adalah sinonim Borgol sama Omong Kosong.. hiks...hiks...

_mLm2AkUsEnDiRi_IsEnG2iSiBlOg_HoUwOuWoUwO_ichaparamita
0

Merasa Kecewa dengan EHEF Jakarta


Baru2 ini yaitu tgl 1 - 2 Nov diselengarakan sebuah pameran pendidikan Eropa. Yang ngasih tau Pamela, karena berharap banget gw dan teman - teman sekalian bisa belajar di Perancis dan mencari infonya melalui acara tersebut.

Okelah... gw, Puput, Tika dan Vero berniat akan datang ke sana tgl 1 November. Sudah direncakan memang, dan ada pula beberapa teman yg berminat untuk dateng.

Satu hari sebelumnya, yaitu tgl 31 Oct, gw dan cowo gw biasa berbincang sambil mkn seafood 24 pindahan Salto dan menceritakan akan datang ke acara tersebut. Cowo gw hanya berkata "gak akan ada Sorbonne. Kalo ada, Dubois pasti juga dtg, dan gak akan negri, semua swasta yg ikut pameran" be positif thinking aja, gw cuma menangguk dan penasaran aja, iseng2 berhadiahlah... secara gw juga udah registry di websitenya.

Tanggal 1 Novemberpun gw, Tika, Puput dan Vero dateng. Excited juga, secara di teller (meja reseptionist) udah dapet bingkisan lumayan, Pulpen ;p. Begitu masuk langusung pusing gw... banyak sekali stand. Itu sih maklum, PRJ aja lebih banyak. Tika mengusulkan untuk menyisir dari sebelah kana yang terlihat tidak terlalu ramai. Oke kita mulai mencari2 yang sesuai bidang kita masing2 yang rata2 mencari ttg Film Studies dan gw mencari ttg Film economy. Ternyata tidak ada, bahkan stand Perancis yang notabene kuat di bidang ART sama skali kurang menawarkan ART, dan yah memang sesuai dugaan cowo gw, Sorbonne Paris 3 tidak ada, yang ada adalah Paris 8 (Negri) tapi hanya menwarkan bidang2 yg lazim di temukan di stand2 lain. Maka kita bertemu dengan stand UK. Beberapa Universitas menawarkan Film Studies bahkan ada Historical ..... and Visual lah itu, yang membuat Tika tertarik, dari Goldsmith University, namun penuh. Gw males untuk tanya2 karena hal tersebut. Gw mencari The University of Nottingham dan ternyata tidak ada, karena konon katanya Universitas tersebut bagus dalam Film (ntah swasta ntah negri). Setelah itu kita ke stand Natherland, ada yang menawarkan Cultural Studies. Okelah si Mbanya menjelaskan panjang lebar, tapi yg bikin gw shock adalah dia menanyakan apakah kita ini Freshgraduate, yang artinya untuk anak2 lulus SMA, sedangkan gw ke pameran tersebut mencari untuk Postgraduate. Tidak ada penjelasan lebih lanjut untuk S2. Saat itu pula saya mendapat telepon dari cowo gw. berbicara sebentar, setelah itu saya kehilangan Tika, Puput dan Tika. Mencari dan ternyata pusing berat karena tidak tahan dengan penuh sesak (di Mall aja gw gak suka yang penuh2 bgt kayak pasar, klo Clubbing baru suka), akhirnya gw memutuskan untuk keluar dan merokok. Praktis gw disitu hanya 30 menit dan sama skali tidak bertanya ke stand manapun.

Beberapa jam menunggu, gw bertemu dgn Nitrie. Dia masuk sebentar, gak beberapa jam lamanya dia keluar lagi mengantarkan temannya dan setelah itu duduk disamping gw sambil merokok. Nitrie juga kecewa... karena ini menjadi tidak penting buat dia dan Gw yang sama2 mancari postgraduate, karena ternyata pengsa pasar dari pameran ini adalah anak2 SMA yg bentar lagi lulus. Sangat kecewa saat (ntah stand mana Nitrie tdk menjelaskan lebih jelas) bahwa untuk Film di Indonesia bukan issue yang penting untuk di pamerkan pada EHEF ini. Well ok... karena memang yg gw liat juga kebanyakan Medical, Engenireeng, IT, Economy (istilahnya tidak ada yg istimewa bagi gw pameran ini, karena yah memang pangsa pasarnya seperti itu).

Sore menjelang, dgn rasa lapar, akhirnya Tika, Puput dan Vero keluar. Tidak membawa bingkisan apa2 dari stand2 yang dikunjugi, seperti lazimnya pengunjung yang lain yg pada bawa tas dari DAAD (Germany) hanya oleh2 kertas A4 dilipet jadi kayak halaman yg memperlihatkan ttg beasiswa di Belanda. Saat itu Tika, Puput dan Vero diminta mengisi formulir, Tika sangat serius menulisnya maka dia cuma bilang "Gw sebel karena tiap tanya lebih lanjut selalu di bilang kunjungi aja web site kita". Setelah dari itu yah kita pulang dgn gw jajan dulu karena laper.. hehehehehe

Secara keseluruhan gw merasa kecewa, karena info universitas yg gw pgn gak ada (kalaupun ada pasti penuh, tapi pasti ada brosur atau apalah yang ada infonya jadi bisa gw ambil dan cek di internet), selain itu penuh bgt (gak tahan)... Well itulah sedikit koment ttg EHEF Jakarta... kecewa gw terobati karena gw pulang kerumah dan belanja sama nyokap di giant yang tidak penuh2 amat ;p


Love -Ichaparamita-